Berbagi info simpangraties
bahaya meniup makanan panas, hadits larangan meniup makanan dalam islam
bahaya meniup makanan panas, hadits larangan meniup makanan dalam islam
Kemarin, kebetulan ada orang nawarin mesin yang bisa menetralkan kadar asam air menjadi basa (menaikkan ph air). Sistemnya kurleb samalah dengan kangen water. Untuk ngetes juga gitu, digunakan cairan kimia yang bila diteteskan ke air biasa (yang ph nya belum dinaikkan/air tdk sehat/masih banyak mengandung zat asam), airnya akan berubah kuning sedangkan bila diteteskan ke air yang ph 8 -10 (setelah diproses dengan alat itu) airnya jadi biru. Karena sudah pernah liat demo kangen water, saya jadi biasa aja pas liat itu. Tapi saya bener2 takjub saat orang yang promosi itu ngasih sedotan, nyuruh saya niup air yang sudah di test tadi. Air yang tadinya kuning jadi tambah kuning, hampir orange, yang biru jadi kuning.
Maa syaa Allah... Itu karena hawa nafas yang mengeluarkan kadar asam dari dalam tubuh.
Ternyata bisa merusak minuman, walaupun tadinya itu air sehat. Sampe melongo saat itu, bukan karena takjub sama demonya, tapi takjub yang luar biasa sama syariat Islam, sama aturan Rosulullah yang begitu luar biasa sempurnanya.
Tadinya saya cuma tau kalau makanan/minuman gak boleh ditiup karena Rosulullah melarang, mungkin supaya bakteri dari mulut gak nyebar kesitu.
Ternyata...lebih dahsyat lagi. Hawa tiupan dari mulut kita yang pasti mengandung zat asam, bisa merusak makanan / minuman tersebut, merubah basa menjadi asam yang bahaya bagi tubuh kita.
Apa yang terjadi jika minuman panas ditiup? Bertemulah H20 dengan CO2. Jadilah H2CO3.
H2CO3 merupakan senyawa asam karbonat (Carbonic Acid) yang berfungsi untuk mengatur tingkat keasaman (pH) di dalam darah. Mengkonsumi makanan/minuman yang mengandung H2CO3 membuat keasaman dalam darah meningkat (asidosis).
Jika terus-terusan mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung H2CO3, maka kinerja ginjal pun jadi menurun atau bahkan tidak berfungsi normal akibat asidosis berat. Karena itulah para dokter dan ahli kesehatan di abad modern merekomendasikan menunggu minuman/makanan panas menjd hangat...tanpa meniupnya
Masyaa Allah...
Maa syaa Allah... Itu karena hawa nafas yang mengeluarkan kadar asam dari dalam tubuh.
Ternyata bisa merusak minuman, walaupun tadinya itu air sehat. Sampe melongo saat itu, bukan karena takjub sama demonya, tapi takjub yang luar biasa sama syariat Islam, sama aturan Rosulullah yang begitu luar biasa sempurnanya.
Tadinya saya cuma tau kalau makanan/minuman gak boleh ditiup karena Rosulullah melarang, mungkin supaya bakteri dari mulut gak nyebar kesitu.
Ternyata...lebih dahsyat lagi. Hawa tiupan dari mulut kita yang pasti mengandung zat asam, bisa merusak makanan / minuman tersebut, merubah basa menjadi asam yang bahaya bagi tubuh kita.
Apa yang terjadi jika minuman panas ditiup? Bertemulah H20 dengan CO2. Jadilah H2CO3.
H2CO3 merupakan senyawa asam karbonat (Carbonic Acid) yang berfungsi untuk mengatur tingkat keasaman (pH) di dalam darah. Mengkonsumi makanan/minuman yang mengandung H2CO3 membuat keasaman dalam darah meningkat (asidosis).
Jika terus-terusan mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung H2CO3, maka kinerja ginjal pun jadi menurun atau bahkan tidak berfungsi normal akibat asidosis berat. Karena itulah para dokter dan ahli kesehatan di abad modern merekomendasikan menunggu minuman/makanan panas menjd hangat...tanpa meniupnya
Masyaa Allah...
Komentar
Posting Komentar